Tari Topeng Kaliwungu (images : majalahpotretindonesia.com) |
Kepala Seksi Promosi Wisata, Kantor Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Lumajang, Indriyanto mengatakan awalnya Kedutaan Besar Indonesia di Swiss mengundang sejumlah seniman Jawa Timur salah satunya seorang seniman tari kontemporer, Parmin Ras untuk tampil dalam sebuah Festival di Swiss.
Parmin Ras, seniman asal Surabaya yang beristrikan warga Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang ini kemudian mengajak seorang warga Lumajang selaku pegiat seni Tari Topeng Kaliwungu untuk ikut tampil dalam Festival tersebut.
Dalam festival di Swiss itu, beberapa seniman Jawa Timur akan tampil bergantian pada sesi atraksi seni Jawa Timur-an. Indriyanto menuturkan, Seni Topeng Kaliwungu yang di desa asalnya lebih akrab disebut Tari Topeng Getak Kaliwungu merupakan wujud kombinasi antara tari Topeng Madura dan Tari Topeng Jawa.
Tari Topeng Madura dikenal di Madura dan tari Topeng Jawa banyak dikenal di Malang. Sedangkan Tari Topeng Kaliwungu ini wujud seni pendalungan, perpaduan antara budaya Madura dan Jawa. "Ada perbedaan antara Tari Topeng Madura atau Malang dengan Kaliwungu," kata Indriyanto, Jumat 7 September 2012.
Tari Topeng Kaliwungu ini, jelas dia, merupakan seni tari yang langka di Kabupaten Lumajang yang diwariskan secara turun temurun. Senemo, penciptanya yang kini sudah almarhum, merupakan pewaris terakhir seni pertunjukan Tari Topeng ini. "Topeng aslinya warisan lelehurnya masih tersimpan hingga kini," kata Indriyanto.
Untuk melestarikan atralsi seni pertunjukan Tari Topeng ini, pihaknya berupaya untuk menggiatkannya di sanggar-sanggar tari di Kabupaten Lumajang. "Seni Tari Topeng ini juga kerap ditampilkan dalam agenda seni budaya di Lumajang," katanya.
Selain mempromosikan seni Tari Topeng, melalui duta seninya yang tampil dalam Festival di Swiss ini, juga akan dipromosikan kerajinan khas Lumajang-an. (ant/red)
Sumber : MPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar